10 Lirik Lagu paling hits ukays
sepanjang masa
1.Di Sana Menanti Di Sini Menunggu
Seumur hidup aku ini yang pertamaP
intu hatiku diketuk oleh dua wanita
Punyai ciri selama ini kucariBerbeza wajah ayunya tetap asli
Kalau kupilih di sini, apa kata di sana?
Kalau kupilih di sana, di sini akan terluka
Perlukah aku pilih keduanya?
Bahagi kasih seadil-adilnya?
Sungguh ku merasa resah
Untuk menilai sesuatu yang indah
Namun ku ada pepatah
Yang aku gubah
Di sana hanyalah menanti
Sampai bila pun ku tak pasti
Bertanya khabar melalui tinta
Jarang sekali bertemu muka
Namun ku tahu dia setia
Dan di sini tetap menunggu
Berada jelas di mataku
Kasih tak luak terhadap aku
Sanggup menunggu kata putusku
Sayang, ketabahanmu menawanku
Sungguh ku merasa resah
Untuk menilai sesuatu yang indah
Namun ku ada pepatah
Yang aku gubah
Di sana hanyalah menanti
Sampai bila pun ku tak pasti
Bertanya khabar melalui tinta
Jarang sekali bertemu muka
Namun ku tahu dia setia
Dan di sini tetap menunggu
Berada jelas di mataku
Kasih tak luak terhadap aku
Sanggup menunggu kata putusku
Sayang, ketabahanmu menawanku
Kuterima satu nota, ringkas tulisannya
Dia sedia undur diri dan memaafkanku
Katanya anggap ini satu mimpi
Yang datang sekadar untuk menguji
2. Pahit Akan Manis Akhirnya
Puas aku mencuba
Menepis semua dugaan
Malah ada yang anggap
Aku lupa daratan
Peritnya aku lalui
Kemelut yang panjang
Hingga ke saat ini 'ku tidak
Ketentuan
Wanita manakah
Sanggup berkongsikan kasih
Walau madu bagiku
Tapi hempedu bagimu
Terkadang harus terima
Suratan dari-Nya
Tidak salah kalau kasih dibahagi
Seadilnya
Telah ... kupikir sedalamnya
Untuk membuat keputusan
Harus aku berterus terang
Jujur dalam perbuatan
Dan ... jatuh air mataku
Mendengar pengakuan ikhlasmu
Sanggup bersaudarakan dia
Walau hakikatnya hatimu terluka
Telah ... kupikir sedalamnya
Untuk membuat keputusan
Harus aku berterus terang
Jujur dalam perbuatan
Dan ... jatuh air mataku
Mendengar pengakuan ikhlasmu
Sanggup bersaudarakan dia
Walau hakikatnya hatimu terluka
Moga suatu hari
Sembuhlah luka
Dan kembali ceria
Walau hati aku ini milik
Engkau dan dia
Dan kembali ceria
Walau hati aku ini milik
Engkau dan dia
3.Siapa Yang Rampas Cintamu
Harapan hatiku ingin hidup bahagia
Tetapi mengapa sering saja hati ini diluka
Baruku cuba nak bercinta lalu engkau pun buat angkara
Mengapa mesti aku yang menjadi mangsa
Harapan untuk kekalan hanya tinggal igauan
Walaupun telah aku bertahan tapi apa kan daya
Retak akhirnya kasih kita tanpaku tahu apa punca
Mudah benar kau mematah dahan asmara
Sampai bila harus diriku begini
Oh kekasih sampai bila mesti kau dera hatiku
Di manakah janjimu yang kau tabur dulu
Sebelumku serahkan cinta
Betapa hancurnya hatiku
Siapa yang ganggu hatimu
Siapa yang rampas cintamu
Katakan padaku biarlah jelas segalanya
Siapa yang sedang kau sayang
Siapa yang sedang kau buru
Berterus teranglah dari kau terus menyiksaku
Sampai bila harus diriku begini
Oh kekasih sampai bila mesti kau dera hatiku
Di manakah janjimu yang kau tabur dulu
Sebelumku serahkan cinta
Betapa hancurnya hatiku
Siapa yang ganggu hatimu
Siapa yang rampas cintamu
Katakan padaku biarlah jelas segalanya
Siapa yang sedang kau sayang
Siapa yang sedang kau buru
Berterus teranglah dari kau terus menyiksaku
Siapa yang ganggu hatimu
Siapa yang rampas cintamu
Katakan padaku biarlah jelas segalanya
Siapa yang sedang kau sayang
Siapa yang sedang kau buru
Berterus teranglah dari kau terus menyiksaku
4. Tergamak Kau
Walaupun esok ada mentari
Apakah secerah hari ini
Harap begitulah dan moga mudahlah
Perjalanan hidupku
Berat benar langkah
Rela dalam pasrah
Yang aku harap harapkan
Tak kesampaian
Ku tinggalkan semalam yang indah
Sememangnya itu tak ku duga
Lamanya berkasih indahnya berjanji
Sanggup sehidup semati
Ucapan semalam kini berlainan
Kau yang dulu ku kenali menjadi duri
Tergamaknya hatimu sayang
Menciptakan luka pada aku yang setia
Dahulu kau bisik kalimah
Walau apa terjadi kasih tak berubah
Mungkin tika itu aku berharta
Cahaya cintamu bersinar rekaan cuma
Mengertilah ku kini kasih sayang sekarang
Semuanya memandang kebendaan
Andainya kedaifan dan rupa pun lah kurang
Tiada siapa sudi memandang walau sebelah mata
Tergamaknya hatimu sayang
Menciptakan luka pada aku yang setia
Dahulu kau bisik kalimah
Walau apa terjadi kasih tak berubah
Mungkin tika itu aku berharta
Cahaya cintamu bersinar rekaan cuma
Mengertilah ku kini kasih sayang sekarang
Semuanya memandang kebendaan
Andainya kedaifan dan rupa pun lah kurang
Tiada siapa sudi memandang walau sebelah mata
Begitulah aku ini kau umpamakan
Di kaca matamu aku mengisahkan
Tergamak kau
Tergamak
5. Cinta Itu Buta
Berapa lama kah lagi
Terpaksa aku menanti
Sehingga goyahlah pendirian di hati
Bagai kan lentera yang kecil
Lelah memberi terang
Tak jua kunjung harapan
Berlimpahan kasih sayang
Aku curahkan buatmu seorang
Kiranya semua itu
Kau anggap mimpi lalu
Apa sebenarnya yang kau ingin ku tak tahu
Kau pergi bila ku berharap
Dan kau datang bila kau suka
Terasa diri tercampakkan
Dimana berakhirnya nanti
Permainan sandiwaramu kasih
Sesungguhnya aku tak mengerti
Jika benar cinta itu buta
Butakah hatiku
Berkali terluka masih juga kumenunggu
Hanya satu pintaku
Ketulusan hati dan kesetiaanmu
Jika itu tiada apalah artinya
Penantian ini hanya untuk luka ...
6. Kekasih Ku Di Menara
Dingin sungguh malam ini
Dan sukar mata kulelapkan
Lalu kucuba coretkan
Secebis lembaran buatmu
Tidak terkira perutusan
Satu pun tiada balasan
Namun ku tak putus harapan
Walau hati ini sudah mula bergoyang
Dapat kubayangkan kau mula berubah
Bila di puncak menara gading
Sedangkan aku hanya mampu bermimpi
Untuk ke puncak seperti mu
Disebabkan itu kau mencipta jurang
Perhubungan kita mula menjadi renggang
Dan keangkuhanmu kini mula ketara
Memandang aku cuma sebelah mata
Dapat kubayangkan kau mula berubah
Bila di puncak menara gading
Sedangkan aku hanya mampu bermimpi
Untuk ke puncak seperti mu
Disebabkan itu kau mencipta jurang
Perhubungan kita mula menjadi renggang
Dan keangkuhanmu kini mula ketara
Memandang aku cuma sebelah mata
Dulu aku bagimu
Jambatan untuk kau ke seberang
Mudah sungguh kau lupakan
Semua jasa-jasaku
Semua pengorbananku untukmu
Semua jasa-jasaku
Semua pengorbananku untukmu
7. Bila Purnama Mengambang
Berkat dari kesungguhan
Terbentuklah kejayaan
Ku merasa, oh, nikmatnya
Bersyukur tak terhingga
Dengan pemberian-Nya
Hidup aku sekarang ceria
Dahulu aku tewas
Tiada siapa peduli
Dan yang menyedihkanku
Insan yang kusayang pun berlalu
Hilang semua rasa benci
Melangit ku dipuji
Menjelma semula saudara
Walau dulu penah sengketa
Kini ke depan bertanya berita
Begitulah kehidupan
Bak purnama mengambang
Memuja bila terang
Hilang bila dilindungi awan
Tak siapa lagi memandang
Dahulu ku tersisih
Sendiri tanpa, oh, kekasih
Kini tak terbilang menjelma
Tidak tergoyang keimanan ini, sayang
Walau selautan kasih
Yang engkau janjikan kepadaku
Itu tidak ikhlas
Ingin ku ke tepikan
Rasa cinta pada seseorang
Kerna bimbang hilangnya setia
Bilamana hidup aku sudah tidak lagi ceria
Dahulu ku tersisih
Sendiri tanpa, oh, kekasih
Kini tak terbilang menjelma
Tidak tergoyang keimanan ini, sayang
Walau selautan kasih
Yang engkau janjikan kepadaku
Itu tidak ikhlas
Ingin ku ke tepikan
Rasa cinta pada seseorang
Kerna bimbang hilangnya setia
Bilamana hidup aku sudah tidak lagi ceria
Yang lebih utama
Terus membuktikan
Kukuh kedudukan
Usung kejayaan
8. Terpaksa Ku Lepaskan
Saat bahgia di ketika bersama
Engkau dan aku berjanji kan setia
Sehingga ke penghujungnya
Tergamak engkau melukakan hatiku
Di saat aku memerlukan kasihmu
Oh sampainya hatimu
Meninggalkan diriku
Menyesalnya diriku menyintai dirimu
Dengan setulus hatiku
Kini engkau bahgia berdua bersamanya
Sedangkan aku yang sengsara derita
Oh sayangku
Sejujurnya aku tak bisa lepaskanmu
Kerna ku masih menyayangi dirimu
Cinta kasihku hanya untukmu
Dan tak sanggup aku
Untuk kali ini ku kehilanganmu
Tak termampu untukku melepaskanmu
Jangan kau pergi tinggalkan aku
Sayang
Aku merelakan demi kebahagiaanmu
Ku korbankan cintaku untukmu
Terpaksa ku lepaskan
Terpaksa ku tinggalkan dirimu oh sayang
Solo
Menyesalnya diriku menyintai dirimu
Dengan setulus hatiku
Kini engkau bahgia berdua bersamanya
Sedangkan aku yang sengsara derita
Oh sayangku
Sejujurnya aku tak bisa lepaskanmu
Kerna ku masih menyayangi dirimu
Cinta kasihku hanya untukmu
Dan tak sanggup aku
Untuk kali ini ku kehilanganmu
Tak termampu untukku melepaskanmu
Jangan kau pergi tinggalkan aku
Sayang
Aku merelakan demi kebahagiaanmu
Ku korbankan cintaku untukmu
Terpaksa ku lepaskan
Terpaksa ku tinggalkan dirimu oh sayang
Terpaksa ku tinggalkan
Terpaksa ku lepaskan
Selamat tinggal sayang
9. Sudah Tiada Tunas Nya
setelah bertahun kau menyepi
membawa kemarahan dihati
aku bagai hilang arah kemudi
betapa waktu itu tercabarnya maruahku
peritnya pengalaman hidup
setelah luka aku terubat
kau jelma kini untuk merawat
merayu aku seperti dahulu
biarlah aku maklumkan kedudukan
sebenar sesungguhnya cinta kita
sudah tiada tunasnya
semuanya tetap abadi seperti mula dulu
itu bukan bererti untuk engkau bertakhta kembali
cukuplah aku menangis dari perbuatanmu yang menghiris
biarlah aku maklumkan
kedudukan sebenar
untuk ku terima mu seperti dulu
ku sudah tawar
semuanya tetap abadi seperti mula dulu
itu bukan bererti untuk engkau bertakhta kembali
cukuplah aku menangis dari perbuatanmu yang menghiris
biarlah aku maklumkan
kedudukan sebenar
untuk ku terima mu seperti dulu
ku sudah tawar
biarlah aku maklumkan
kedudukan sebenar
untuk ku terima mu seperti dulu
ku sudah tawar
10. Bila Diri Disayangi
Terdengar bisikan mesra
Kalimah keramat bermantera
Bermulanya siang berakhir malamku
Tak akan ku jemu menyebut namamu
Tiada batasan waktu
Tiada tempatmu tertentu
Di gunung, di lembah, di darat, di air
Siapa pun hamba, keikhlasan doa
Keagungan kasih merubah takdir
Bila kusedari diri disayangi
Langkah kaki ini semakin berani
Bila terkeliru kuucap namamu
Terasa diriku kembali dipandu
Engkau yang pertama, tiada akhirnya
Aku dalam kegelapan, engkaulah cahaya
Izinkahlah aku menumpang di sini
Di bawah naungan kasih dan sayangmu
Ku berserah diri
Tiada batasan waktu
Tiada tempatmu tertentu
Di gunung, di lembah, di darat, di air
Siapa pun hamba, keikhlasan doa
Keagungan kasih merubah takdir
Bila kusedari diri disayangi
Langkah kaki ini semakin berani
Bila terkeliru kuucap namamu
Terasa diriku kembali dipandu
Engkau yang pertama, tiada akhirnya
Aku dalam kegelapan, engkaulah cahaya
Izinkahlah aku menumpang di sini
Di bawah naungan kasih dan sayangmu
Ku berserah diri
Tiada batasan waktu
Tiada tempatmu tertentu
Di gunung, di lembah, di darat, di air
Siapa pun hamba, keikhlasan doa
Keagungan kasih merubah takdir
Keikhlasan doa
Keagungan kasih merubah takdir